Apa pekerjaan paling berbahaya di dunia? Tentara, pemadam kebakaran, apa lagi? Ada satu lagi. Cuma, karena pekerjaan ini tak banyak dilihat langsung oleh khalayak, membuatnya jadi kurang dikenal. Ini dia profesi itu: pekerja tambang bawah tanah (selanjutnya akan disebut miners). Indonesia merupakan negara yang kaya dengan bahan tambang. Perusahaan tambang besar-kecil juga bertebaran. Namun yang mengaplikasikan metode tambang bawah tanah tak akan habis dihitung menggunakan jari. Akhirnya, miners menjadi profesi sekaligus keahlian yang langka.
Kenapa berbahaya? Disebut pekerjaan berbahaya karena adanya 2 macam resiko sekaligus: keselamatan dan kesehatan.
Berikut ini adalah resiko-resiko keselamatan:
Bekerja di bawah tanah meniscayakan lingkungan yang jauh berbeda dibanding bekerja normal diatas permukaan. Besar bukaan terowongan mesti dihitung cermat agar efisien dari sudut biaya, dan aman dilihat dari pertimbangan teknis. Terowongan tidak boleh terlalu besar karena akan membutuhkan biaya tinggi. Terowongan yang besar juga akan meningkatkan kerumitan-kerumitan teknis.
Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan bahwa para miner dituntut untuk bekerja dalam lingkungan yang terbatas. Terbatasnya ruang sudah jelas akan mempertinggi resiko yang dapat mengancam keselamatan. Bahaya tertabrak kendaraan bergerak (loader, truk bawah tanah) menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang lumayan tinggi akibat terbatasnya ruang.
Bekerja di perut bumi berarti mesti bekerja tanpa cahaya matahari. Siang dan malam hari tak tampak bedanya. Cahaya bantuan dari lampu penerangan memang dimungkinkan, akan tetapi dengan panjang terowongan yang bisa mencapai puluhan kilometer penerangan tidak mungkin dipasang di semua tempat.
Bekerja dengan penerangan terbatas jelas akan menjadi tantangan tersendiri. Di beberapa area, penerangan bahkan hanya mengandalkan lampu kepala yang dipasang di helm para miners. Jika lampu sampai mati, hanya tertinggal gelap yang pekat. Itu sebab, umumnya miner tidak diperbolehkan bekerja sendirian. Dia mesti didampingi setidaknya oleh satu kawan untuk mengantisipasi situasi darurat semacam mati lampu tadi.
Batuan rapuh adalah musuh terbesar miners. Aneka cara untuk memperkuat batuan dengan berbagai metode penyanggaan memang sudah dilakukan, tapi tetap, miners mesti waspada akan bahaya ini.
Kalau yang runtuh hanya batuan sebesar bola bekel sih bukan masalah besar. Lain perkara jika yang runtuh batu sebesar gerobak. Untuk meminimalkan resiko ini, selain penyanggaan batuan, bermacam prosedur kerja menjadi diperlukan dan mesti dipatuhi para miners.
Metan merupakan contoh paling populer dari gas berbahaya. Metan adalah gas yang lebih ringan dari udara, tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun.
Metan terdapat di semua lapisan batubara, terbentuk bersamaan dengan pembentukan batubara itu sendiri.
Di tambang batubara bawah tanah, udara yang mengandung 5-15% metan dan sekurangnya 12.1% oksigen akan meledak jika terkena percikan api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar