Sejauh ini, kita sudah sering mendengar tentang pengembangan reaktor nuklir yang banyak menimbulkan polusi—bahkan radiasi mematikan yang memakan ribuan korban, Chernobyl di Rusia, misalnya.
Sangat berbeda. Areva, sebuah perusahaan pengembang sumber tenaga nuklir bermarkas di Perancis yang telah sukses meluncurkan sebuah program yang meneliti reaktor nuklir berskala 1000MW, bekerjasama dengan DCNS (pengembang instalasi sumber tenaga bawah laut yang sudah beroperasi sejak tahun 1751) untuk menggarap stasiun sumber tenaga nuklir “Flexblue”.
Sistem ini akan menghasilkan 50 hingga 250 Mega Watt yang akan diinstalasikan di dasar pantai maritim negara Perancis, dirancang dengan menggunakan teknologi ampuh milik DCNS yang sudah 40 tahun berpengalaman dalam membangun stasiun reaktor nuklir di Perancis.
Sumber mengatakan Flexblue adalah sebuah cylinder yang memiliki panjang 100 meter dengan diameter sekitar 12 meter, mengandung inti nuklir, steam turbin dan alat pemindah yang siap memproduksi tenaga listrik untuk disalurkan melalui kabel bawah laut.
Lalu, mengapa reaktor nuklir pengahasil tenaga listrik ini ditanam bawah laut?
Dengan ditanamkan dikedalaman laut, hawa panas yang ditimbulkan oleh reaktor ini bisa diminimalisir. Disamping itu, kemungkinan diintervensi oleh terroris juga menjadi lebih kecil. Yang dibutuhkan hanya penjagaan di sekitar pantai, pagar bawah laut dan sistim sensor. Untuk pengendalian jarak jauh, instalasi Flexblue dapat menghasilkan tenaga listri dengan lebih efektif tanpa infrastrukur di atas permukaan daratan, termasuk tidak memerlukan supply batubara atau minya bumi untuk menghasilkan tenaga listrik.
Flexblue bukanlah sebuah kapal selam melainkan sebuah reaktor nuklir yang ditanam di bawah laut untuk pembangkit listrik tenaga nuklir
Thanks To : AlvaClipton via kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar