Rabu, 21 Desember 2011

Lukisan Dinding 3D (mural) dari Berbagai Belahan Dunia

Mural berasal dari kata ‘murus’, kata dari Bahasa Latin yang memiliki arti dinding. Dalam pengertian kontemporer, mural adalah lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding (interior ataupun eksterior), langit-langit, atau bidang datar lainnya. Akar muasal mural dimulai jauh sebelum peradaban modern, bahkan diduga sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Sejumlah gambar prasejarah pada dinding gua di Altamira, Spanyol, dan Lascaux, Prancis, yang melukiskan aksi-aksi berburu, meramu, dan aktivitas relijius, kerapkali disebut sebagai bentuk mural generasi pertama.


Mural mulai berkembang menjadi mural modern di tahun 1920-an di Meksiko dengan pelopornya antara lain Diego Rivera, Jose Clemente Orozco, dan David Alfaro.



Tahun 1970-1990 Mural mulai memperlihatkan eksistensinya adalah Jean-Michel Basquiat , graffitinya di sudut-sudut kota dan stasiun di New York, dengan tulisan S.A.M.O. sebagai identitas. Hal ini kemudian menginspirasi banyak seniman lain untuk berkarya di ruang publik. Salah satu seniman yang terpengaruh adalah Keith Haring yang kemudian banyak mengerjakan dan dianggap sebagai seniman mural selama kariernya (Sentoso, 2003).
haxims.blogspot.com

Mural di Indonesia sudah ada sejak zaman perang kemerdekan. Pada saat itu, para pejuang mengekspresikan keinginannya melalui graffiti. Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, konsep tulisan di dinding menjadi paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam pada saat itu (Gusman, 2005).
haxims.blogspot.com
Beberapa tahun lalu stadion Gajayana Malang dipenuhi oleh karya seni mural. Namun kini telah lenyap oleh renovasi. Padahal ruang-ruang alternative seperti ini cukup penting sebagai wadah ekspresi anak-anak muda. Konsekuensinya, semakin banyak muncul mural-mural di berbagai ruang publik di Malang. Sebagian orang mungkin menganggap negatif, namun tidak bisa kita pungkiri saat ini kita berada di tengah budaya yang kompleks dan melahirkan warna-warna baru sebagai ekspresi seni.



haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

Tidak ada komentar: