10 Juli, Puncak Festival Lima Gunung ke-10
Seniman petani Komunitas Lima Gunung (KLG) Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan agenda kebudayaan tahunan mereka secara mandiri "Festival Lima Gunung Ke-10". Ketua Umum Panitia FLG Ke-10, Ismanto, di Magelang, Rabu (8/6/2011), mengatakan, puncak festival itu akan digelar pada 10 Juli 2011 di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, kawasan di antara Gunung Merapi dengan Merbabu.
Lima gunung yang disebut sebagai nama komunitas seniman petani setempat itu meliputi Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Pegunungan Menoreh. Lima gunung itu mengelilingi Kabupaten Magelang. "Kami melibatkan ribuan anggota komunitas yang tergabung dalam berbagai kelompok kesenian rakyat," katanya. Ia menjelaskan tentang penyelenggaraan festival tahunan secara mandiri itu antara lain karena tidak mengandalkan sponsor maupun mengajukan permintaan bantuan dana kepada berbagai pihak.
Seluruh biaya penyelenggaraan, katanya, ditanggung oleh setiap anggota komunitas. "Kami iuran sendiri untuk menggelar festival mendatang," kata Ismanto yang juga pemimpin grup teater Gadung Mlati, Dusun Ngampel, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, itu.
Pada kesempatan itu ia tidak menyebut perkiraan jumlah dana yang bakal dikeluarkan untuk agenda kesenian dan kebudayaan seniman petani tersebut. Berbagai kesenian yang akan digelar, antara lain, soreng, topeng ireng, jatilan, warok bocah, topeng saujana, lengger, kuda kepang papat, wayang orang kontemporer, wayang kertas, teater, musik truntung, madyo pitutur, gojek bocah, drama tari, tari kukilo, grasak, dan performa, serta orasi budaya.
Selain itu, katanya, festival dimeriahkan dengan pameran lukisan, pameran foto, dan peluncuran buku. Pimpinan Sanggar Cahyo Budoyo Sumbing, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, di lereng Gunung Sumbing, Sumarno, mengatakan, festival tahunan KLG itu telah ditunggu oleh seniman petani setempat. "Itu ajang silaturahmi kami, tempat kami yang para seniman petani ini bertemu dan mengungkapkan kegembiraan melalui kesenian dan budaya," kata mantan Kepala Dusun Krandegan, Desa Sukomakmur, itu dengan menggunakan bahasa Jawa. Hingga saat ini, katanya, seniman petani setempat melakukan berbagai persiapan untuk memeriahkan FLG Ke-10 tersebut.