Peledakan
bom Boston minggu lalu sungguh mengejutkan dunia. Pelaku yang
disinyalir sebagai warga keturunan Chechnya, dua bersaudara Tamerlan dan
Dzhokhar Tsarnaev. Pelaku peledakan ini dicurigai oleh pamannya sendiri
telah mengalami pencucian otak sejak berada di Amerika Serikat.
"Pencucian otak ini berlangsung di Massachusetts sejak 2009 lalu," kata
Ruslan Tsarni, paman Tsarnaev di kediamannya di Maryland. Tsarni
menceritakan bahwa perilaku keponakannya ini berubah semenjak tiba di
Amerika Serikat, tiba-tiba menjadi seorang yang radikal dan ingin
berjihad.
Tsarni tidak bersedia mengatakan pelaku cuci otak terhadap keponakannya, tapi dia mengatakan bahwa sang pelaku adalah kenalan keponakannya yang disebutnya sebagai teman keluarga di Cambridge, Massachusetts.
Tsarni mengaku terguncang mendengar keponakannya menjadi pelaku peledakan bom di Boston Marathon yang menewaskan 3 orang dan melukai 180 orang lainnya. "Saya menaruh perhatian besar terhadap mereka, khususnya Tamerlan, karena dia sudah tidak menghormati ayahnya," kata Tsarni.
Banyak yang penasaran dengan latar belakang 2 bersaudara pelaku peledakan bom ini. Latar keluarga dan masa kecil mereka bisa dilihat dalam foto-foto berikut ini yang merupakan koleksi keluarga Muhammad Suleimanov, paman lain sang pelaku.
Tsarni tidak bersedia mengatakan pelaku cuci otak terhadap keponakannya, tapi dia mengatakan bahwa sang pelaku adalah kenalan keponakannya yang disebutnya sebagai teman keluarga di Cambridge, Massachusetts.
Tsarni mengaku terguncang mendengar keponakannya menjadi pelaku peledakan bom di Boston Marathon yang menewaskan 3 orang dan melukai 180 orang lainnya. "Saya menaruh perhatian besar terhadap mereka, khususnya Tamerlan, karena dia sudah tidak menghormati ayahnya," kata Tsarni.
Banyak yang penasaran dengan latar belakang 2 bersaudara pelaku peledakan bom ini. Latar keluarga dan masa kecil mereka bisa dilihat dalam foto-foto berikut ini yang merupakan koleksi keluarga Muhammad Suleimanov, paman lain sang pelaku.
Tamerlan Tsarnaev (tengah bawah) bersama ayahnya, Anzor (kiri), sang ibu, Zubedat, dan pamannya Muhammad Suleimanov (kanan)
Dzokhar (tengah bawah), Tamerlan (tengah atas) bersama saudari-saudari mereka
Patimat Suleimanova, bibi Tamerlan dan
Dzhokhar menunjukkan koleksi foto keluarga mereka kepada jurnalis di
Makhachkala, 22 April 2013
Muhammad Suleimanov, paman Tamerlan dan
Dzhokhar sedang berpraktek untuk mengobati orang di rumahnya di
Makhachkala 22 April 2013
Anzor Tsarnaev, ayah pelaku peledakan bom sedang melakukan wawancara dengan jurnalis Reuters di Makhachkala 19 April 2013
Tamerlan Tsarnaev (kanan) saat melawan
Lamar Fenner (kiri) dalam Golden Gloves National Tournament of Champion
di Salt Lake City, Utah, pada 4 Mei 2009
Gambar yang diambil pada 20 April 2013
ini merupakan rumah yang pernah ditempati oleh Tamerlan dan Dzhokhar
Tsarnaev di kota Tokmok, Kirgis.
Berbicara mengenai kedua putranya,
Zubeidat, sang ibu mengatakan bahwa tidak mungkin putranya berbuat
seperti yang dituduhkan. Namun, pencucian otak selalu berhasil membuat
seseorang yang kita kenal baik menjadi seorang monster yang tersembunyi
dalam waktu yang relatif cepat.
(Reuters, CNN, Yahoo)