Nah bagi sebagian orang masih banyak yang bertanya-tanya seperti apakah yakitori itu? Yakitori (bahasa Jepang: やきとり) adalah sate khas dari Jepang yang umumnya menggunakan daging ayam. Potongan daging, kulit, hati, jantung, dan hempela dipotong kecil ukuran sekali gigit, ditusuk dengan tusukan bambu, lalu dibakar dengan api arang atau gas.
Satu tusuk Yakitori umumnya hanya berisi satu jenis bagian ayam, misalnya satu tusuk Yakitori yang terdiri dari 3 sampai 5 potongan daging ayam tidak pernah dicampur dengan potongan hati atau jantung. Sebagai variasi, ada juga Yakitoriya yang mencampur potongan besar daun bawang dan jamur shiitake kedalam tusukan Yakitori. Ada juga Yakitori yang berupa Burung Gereja (Passer montanus) atau burung kecil lainnya dalam bentuk utuh tanpa dipotong-potong.
Restoran yang hanya menyediakan Yakitori yang disebut Yakitoriya (Tukang Yakitori). Izakaya (bar/restoran khas Jepang) juga banyak menyediakan Yakitori, dibutuhkan pengontrolan dan tata cara dalam pembakaran yakitori itu sendiri (biasanya setengah matang).
Ada Yakitori yang tidak berbumbu dan tidak bersaus melainkan hanya dimakan dengan taburan garam, tapi pada umumnya Yakitori yang sudah dibakar dicelupkan ke dalam saus (bahasa Jepang: tare) yang terbuat dari kecap asin, mirin, arak, dan gula sehingga Yakitori mempunyai rasa manis-manis asin. Di Jepang sendiri yakitori ini sangatlah populer.
Yakitori memiliki arti kurang lebih “Ayam Panggang” dan walaupun memiliki nama “Ayam” namun di jepang sendiri disajikan bukan dengan ayam saja, namun bisa dicoba yakitori dengan berbagai macam rasa dari daging sapi, makanan laut, sayuran dan lain-lain.
Sejarah dari yakitori ini dimulai dari zaman Edo (1603-1867) di jepang sana, dimana yakitori ini diresepkan ke dalam buku pada tahun 1643 lewat influence dari misionaris eropa, dan sangat populer pada tahun 1960-an di sana. Yakitori sangat nikmat apabila dipadu dengan minuman seperti bir atau sake.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar