Cryptozoology, ilmu yang mempelajari tentang “binatang-binatang tersembunyi” yang keberadaan atau kebenaran tentang adanya binatang itupun belum diakui oleh sains modern. Binatang yang dikenal sebagai “cryptid” seringkali dikaitkan dengan legenda dan
mitos
mitos
Semuanya masih terselubung misteri. Namun, ada pula hewan yang awalnya diakui sebagai sebuah cryptid, dongeng rakyat, imajinasi bahkan sebuah tipuan / hoax yang sekarang secara resmi bukan oleh satu atau dua saksi mata yang melihatnya namun oleh dunia mengakui mereka.
1. Devil Bird
Devil Bird atau Burung Iblis, merupakan burung bertanduk yang menakutkan dari Srilanka. Berawal dari cerita rakyat Srilanka.
Makhluk ini sukar ditemui namun sering terdengar jeritannya yang bisa membuat merinding.
Jeritannya dikatakan menyerupai tangisan wanita dan diasumsikan oleh penduduk setempat sebagai pertanda kematian. Selama berabad-abad, hanya jeritan itulah yang menjadi bukti Devil Bird ada.
Kemudian, pada tahun 2001, Devil Bird itu diidentifikasi sebagai spesies baru burung hantu, spot-bellied eagle owl atau dalam bahasa latinnya Bubo nipalensis. Burung hantu terbesar dari semua burung hantu Srilanka. Bubo nipalensis cocok dengan deskripsi Devil Bird, mulai dari jeritannya hingga bulu kepala yang berumbai menyerupai tanduk.
2. Kangguru
Mungkin banyak yang tidak percaya kalau kanguru dulunya adalah mahluk cryptid.
begini ceritanya
Penjelajahan awal ke Australia memberikan sebuah laporan tentang makhluk aneh yang
belum pernah dilihat oleh orang Eropa. Mereka menulis tentang makhluk ini dengan kepala
seperti rusa yang bisa berdiri tegak, anehnya binatang ini melompat-lompat seperti katak
dan terkadang dilihat memiliki dua kepala – satu dibahu dan satu diperut – namun laporan
ini diabaikan dan diejek.
Semua pendapat ini berubah pada tahun 1770-an, ketika bangkai dari “binatang aneh” ini
dipamerkan di Inggris. Yang akhirnya dikenal sebagai kangguru, marsupial lokal yang
tersebar di Australia. Melompat-lompat dan memiliki kantong untuk membawa anaknya.
Pada akhirnya sekarang kangguru menjadi ikon Australia.
3. Platipus
Ketika peneliti Eropa pertama kali melihat “binatang aneh” ini, mereka dibuat bingung.
Pendeskripsian awal platipus sebagai mamalia berbisa yang bertelur dengan fisik berparuh
bebek dan bertubuh hingga ekor mirip berang-berang. Banyak ilmuwan terkemuka Inggris
menganggap itu hanya tipuan ketika para peneliti itu memberikan sebuah sketsa dan
sampel kulit pada tahun 1798. Bahkan ketika disodori mayat platipus asli, mereka masih
belum percaya dan meyakini kalau itu adalah hoax.
Saat ini, “binatang aneh” ini akhirnya dikenal dunia sebagai seekor platipus, salah satu
dari (hanya) lima monotremata (mamalia bertelur) yang masih ada. Pada jantan, dapat
memberikan suntikan racun, meski tidak mematikan bagi manusia, racun ini luar biasa
menyakitkan dan tidak menunjukkan respon meski terhadap penghilang rasa sakit yang
paling kuat sekalipun.
4. Komodo Dragon
Pada awal abad 20, sains barat membuat suatu keputusan bahwa kadal raksasa tidak
lebih hanya sebuah peninggalan masa prasejarah. Jadi ketika para nelayan mutiara yang
kembali dari kepulauan Sunda kecil, Indonesia dengan membawa cerita-cerita mengenai
“buaya darat”, maka apa yang terjadi? Mereka mendapatkan tanggapan yang luar biasa
skeptis.
Sebuah ekspedisi dari Museum Bogor menghasilkan laporan dari makhluk ini namun memudar dalam ketidakjelasan akibat Perang Dunia 1.
Kemudian, pada tahun 1926 sebuah ekspedisi dari American Museum of Natural History
membenarkan bahwa kisah kadal raksasa itu benar. W.Douglas Burden, pemimpin ekspedisi itu kembali dengan dua belas specimen yang diawetkan dan hidup.
Dunia akhirnya diperkenalkan pada Naga Komodo, kadal besar yang dapat tumbuh hingga
tiga meter yang menjadi kadal terbesar di dunia. Komodo Dragon memiliki cakar dan taring yang besar yang dapat membunuh manusia bahkan kerbau karena gigitannya sekaligus
mengeluarkan air liur yang beracun.
5. Okapi
Suku Afrika dan Mesir kuno menggambarkan sebuah “makhluk aneh” ini selama
berabad-abad, yang akrab disebut sebagai Unicorn Afrika oleh Eropa dan dipanggil Atti
atau O’api oleh masyarakat lokal. Binatang ini menyerupai anakan hasil kawin silang oleh
Zebra, keledai dan jerapah. Meskipun deskripsi dari penjelajah bahkan sampel kulit, ilmu
Barat menolak keberadaan makhluk semacam itu, melihatnya sebagai tidak lebih dari
binatang fantasi Chimera.
Hal ini bisa dimengerti, karena Chimera adalah makhluk campuran antara Singa, ular,
kambing dan kalajengking, sedangkan deskripsi mengenai Okapi awalnya sebagai binatang
campuran antara zebra, keledai dan jerapah, nasib Okapi pun dianggap sebagai mitos
belaka.
Hal ini berubah pada tahun 1901 ketika Sir Harry Johnston, Gubernur Uganda, memperoleh potongan-potongan kulit bergaris dan bahkan tengkorak binatang legendaries ini. Melalui bukti ini dan tertangkapnya seekor spesimen hidup, binatang itu sekarang dikenal sebagai Okapi (Okapia johnstoni) telah diakui oleh ilmu pengetahuan modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar