Sebagian
besar dari kita pasti menganggap bahwa seorang pengemis itu tidak lain
adalah seorang yang tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak mempunyai
pekerjaan atau pengangguran.
Tapi pernahkah terpikir kalau seorang pengemis atau gelandangan bisa mempergunakan peralatan canggih yang dimilikinya untuk mengakses informasi yang tersebar di internet dari bedeng tempat tinggalnya di bawah jembatan atau tempat lainnya.
Adakah Wall Street Journal yang pernah melihat tentang kehidupan para pengemis? Yang terletak di California,? Nah, apa yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal ini sungguh mengejutkan. Bagaimana tidak, seorang pengemis di California dengan teknologi dan peralatan modern yang dia punya ternyata membuat kita hanya melongo.
Ya benar, melongo. Karena dia adalah pengemis.
Charles Pits tinggal di bawah jambatan San Francisco tempat dimana dia berteduh sambil surfing internet untuk mengetahui info terbaru, membuka Facebook, MySpace & Twitter.
Baginya, TV, radio, dan surat kabar tidak lagi diperlukan, yang dia
perlukan adalah sebuah sambungan internet wireless, dimana dengan
sambungan tersebut akses yang dia dapat amat tidak terbatas..
Charles Pitts kehilangan rumah dan menjadi pengemis selepas mengalami kebangkrutan pada 2 tahun yang lalu, sehingga dia memilih hidup di bawah jembatan untuk meneruskan hidup. Dia menggunakan laptop bermerk Toshiba yang spesifikasinya amat mumpuni yang dia beli semasa masih bekerja.
Sebagai informasi di Amerika Serikat produk teknologi harganya murah karena terjadinya persaingan yang sengit diantara vendor-vendor dan provider-provider teknologi. Selain itu, semua orang bisa mendapatkan laptop dengan murahnya termasuk para pengemis sekalipun.
Benar-benar luar biasa. Kapan ya Indonesia bisa semurah ini?
(Wall Street Journal)
Tapi pernahkah terpikir kalau seorang pengemis atau gelandangan bisa mempergunakan peralatan canggih yang dimilikinya untuk mengakses informasi yang tersebar di internet dari bedeng tempat tinggalnya di bawah jembatan atau tempat lainnya.
Adakah Wall Street Journal yang pernah melihat tentang kehidupan para pengemis? Yang terletak di California,? Nah, apa yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal ini sungguh mengejutkan. Bagaimana tidak, seorang pengemis di California dengan teknologi dan peralatan modern yang dia punya ternyata membuat kita hanya melongo.
Ya benar, melongo. Karena dia adalah pengemis.
Charles Pits tinggal di bawah jambatan San Francisco tempat dimana dia berteduh sambil surfing internet untuk mengetahui info terbaru, membuka Facebook, MySpace & Twitter.
Charles Pitts kehilangan rumah dan menjadi pengemis selepas mengalami kebangkrutan pada 2 tahun yang lalu, sehingga dia memilih hidup di bawah jembatan untuk meneruskan hidup. Dia menggunakan laptop bermerk Toshiba yang spesifikasinya amat mumpuni yang dia beli semasa masih bekerja.
Sebagai informasi di Amerika Serikat produk teknologi harganya murah karena terjadinya persaingan yang sengit diantara vendor-vendor dan provider-provider teknologi. Selain itu, semua orang bisa mendapatkan laptop dengan murahnya termasuk para pengemis sekalipun.
Benar-benar luar biasa. Kapan ya Indonesia bisa semurah ini?
(Wall Street Journal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar