Dalam mencari kesempurnaan fisik kaum perempuan rela melakukan apa saja bahkan melakukan metode yang aneh dan paling gila sekalipun.
Hal ini tidak hanya pada saat zaman sekarang bahkan wanita-wanita mendekati abad ke-21 juga pernah melakukan metode-metode ekstream demi mendapat tubuh yang indah.
Masker wajah dengan es batu yang dipopulerkan oleh Artis Hollywood
Melakukan perawatan dengan metode vakum
hisap yang menjanjikan kulit bebas noda hitam dan kulit halus. Alat ini
terdiri dari tiga puluh selang vakum hisap yang melekat pada selang
karet dan kabel.
Salon Slenderising di Forties menawarkan penurunan berat badan full body dengan rol kursi pijat dari logam.
Pengunaan kaca mata hitam dan alat
pelindung hidung guna terhindar dari paparan sinar matahari. Alat ini
dirancang selama tiga puluh tahun.
Sebelum ada alat Power Plate, sebuah alat
yang disebut Vibro-Slim guna menurunan berat badan. Berdasar teori alat
ini bergetar, merangsang kontraksi otot yang bisa membakar kalori.
Alat sit up dengan bahan semi logam yang diikatkan pada kaki dan leher.
Pada tahun 1936 alat ini digunakan pada
saat tidur dipasang sepanjang rahang dengan dua tombol kecil yang
ditekan ke pipi guna mendapat lesung pipi.
Dengan meniru efek saar berjalan-jalan di
pengunungan, Para Forties Glamour Bonnet menawarkan kulit kemerahan
dengan menurunkan tekanan atmosfer di sekitar kepala.
Alat ini diluncurkan pada tahun 1940 yang
bertujuan untuk merangsang sirkulasi darah dan membuat kulit tampak
segar hanya dengan cara dipasang pada wajah dan kepala lalu mengaktikan
sistem pemanasnya.
Untuk Mendapat rambut yang indah, wanita
pra-perang menghabiskan waktu berjam-jam merawat rambut dengan bantuan
alat yang terbuat puluhan penjepit panas.
Menghilangkan bintik hitam, alat ini
populer digunakan pada era tahun 30an. Mata pasien ditutup dengan
colokan kedap udara sementara hidung ditutup. Mereka harus bernafas
melalui tabung. Sungguh Ekstrim
Sebelum ada krim matahari, Freckleproof
Cape menemukan cara untuk terlindung dari paparan sinar matahari
ditambah dengan kacamata hitam.
Sungguh ekstrim, bukan? Dari ini semua bisa
diambil pelajaran bahwa lebih baik menerima dan menghargai tubuh kita
sendiri apaadanya daripada menyiksa tubuh kita dengan cara yang ekstrim
guna mendapat tubuh seperti orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar