Lorenzo Tugnoli
Sempat dilarang di era Taliban karena dianggap "tak Islami", arena tarung anjing dibuka lagi setelah rezim Taliban digulingkan
Lorenzo Tugnoli
Beberapa ribu pria dan anak laki-laki berkumpul di bawah lereng terjal di arena di pinggiran kota Kabul setiap hari Jumat di musim dingin untuk hiburan gratis. Perkelahian juga diadakan di tempat publik lain di ibukota Afghanistan, dan lokasi-lokasi pribadi.
Lorenzo Tugnoli
Sebagian besar anjing yang bertarung adalah keturunan lokal, dan tentu saja perawakannya besar sampai-sampai perlu dua orang untuk memegangnya, saya tebak ini bukan jenis yang anda ingin pelihara di rumah.
Lorenzo Tugnoli
Pembawa acara jalannya pertandingan, ditangannya 500 uang Afghan (setara $ 11.50) uang tip untuk pemilik sang pemenang.
Lorenzo Tugnoli
Pedagang asongan memang ada dimana-mana :D
Lorenzo Tugnoli
Sang pemenang menikmati sorak-sorak dan elusan penonton yang mengerubungi arena.
Lorenzo Tugnoli
Dua anjing ini masih berhasrat untuk bertarung, untuk memisahkannya perlu tongkat, jika tak ampuh maka sir akan disiram diatas kepala anjing-anjing tersebut.
Lorenzo Tugnoli
Duel antara gigi dengan gigi
Lorenzo Tugnoli
Pemilik berusaha memisahkan anjing-anjing, tidak seperti dibagian dunia lain, pemilik anjing di Afghan tidak membiarkan anjingnya bertarung sampai mati.
Lorenzo Tugnoli
Anjing yang belum bertarung sengaja didekatkan ke lawannya, tujuannya untuk membuat lawannya gelisah.
Lorenzo Tugnoli
Pemimpin pertandingan mengangkat tangannya keatas selama pertandingan sambil berteriak "Zindabad Afghanistan" atau "Long Lives Afghanistan" untuk membuat penonton bersemangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar