Nembrala disebut-sebut sebagai Kuta-nya Pulau Rote, yang memiliki hamparan pasir putih sejauh mata memandang, ke timur maupun ke barat, bahkan di perkampungan yang ditumbuhi nyiur, pasir putih terus menghampar.
Pengunjung pasti akan dibuat berdecak kagum. Sepanjang pantai kini juga telah terbangun hotel dan restoran, yang kebanyakan di didatangi wisatawan mancanegara dan hanya sedikit wisatawan domestik.
Rombongan DPRD NTT juga singgah di pasir putih di Nembrala itu. Mereka menyaksikan sejumlah turis asing yang tengah asyik berselancar. Tak jauh dari pantai sebuah kapal pesiar tengah lego jangkar dan para awaknya menikmati keindahan ombak yang bergulung-gulung.
Semakin ke timur, pesona pantai semakin menggoda. Bo’a namanya, pantai tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional.
Hanya sekitar dua tiga mil dari Pantai Bo’a, tampak Pulau Ndana, pulau yang semuanya berpasir tetapi hijau, tempat di mana satu peleton pasukan Marinir TNI Angkatan Laut mengawal bangsa dari arah selatan.
Selain pasir putih yang menggoda, di Pantai Bo’a juga ada atol. Di bukit inipun sudah ada orang "bule" membangun penginapan di tengah hutan dan jika tertarik, bisa menyeberang ke Pulau Ndana, di sana ada banyak rusa Timor yang dilindungi, sekaligus menjadi markas TNI AL mengawal bangsa.
Pengunjung juga bisa melanjutkan petualangan ke Oeseli, yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari Bo’a. Di sepanjang jalan menuju Oeseli itu, dijumpai banyak bukit karang yang ditumbuhi pohon kerdil, sehingga tampak seperti taman bonsai, hingga akhirnya menjumpai pantai Oeseli yang memiliki sebuah gerbang besar dari bukit batu cadas.
Bukit batu cadas itu, membentuk sebuah gerbang besar untuk mengintip wilayah selatan. Di seberang selatan Oeseli tampak Pulau Ndana yang segar menghijau. Pulau Ndana, adalah pulau paling selatan Indonesia, jaraknya hanya 70 mil dari gugusan Pulau Pasir, teritori Australia.
Di Oeseli, hutan batu karang yang berjejer di sepanjang pantai, kabarnya menjadi tempat kaum muda Rote menghabiskan akhir pekan atau mengisi masa liburan. "Di Rote banyak sekali tempat indah, sayang tempat-tempat ini jauh dari Bali," kata anggota DPRD NTT dari Rote, Somy Pandie.
Pemandangan indah, tak hanya di Ba’a, Batu Termanu, Nembrala, Pantai Bo’a dan Oeseli, tetapi masih banyak tempat lain, baik di pantai selatan maupun utara.
Seorang warga Kota Kupang, Stef Taluta, menyatakan pantai indah itu adalah anugerah terpendam di pulau Rote. Jika Rote ini letaknya di dekat Bali, pasti turis asing akan saling berebut.
Pengunjung pasti akan dibuat berdecak kagum. Sepanjang pantai kini juga telah terbangun hotel dan restoran, yang kebanyakan di didatangi wisatawan mancanegara dan hanya sedikit wisatawan domestik.
Rombongan DPRD NTT juga singgah di pasir putih di Nembrala itu. Mereka menyaksikan sejumlah turis asing yang tengah asyik berselancar. Tak jauh dari pantai sebuah kapal pesiar tengah lego jangkar dan para awaknya menikmati keindahan ombak yang bergulung-gulung.
Semakin ke timur, pesona pantai semakin menggoda. Bo’a namanya, pantai tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional.
Hanya sekitar dua tiga mil dari Pantai Bo’a, tampak Pulau Ndana, pulau yang semuanya berpasir tetapi hijau, tempat di mana satu peleton pasukan Marinir TNI Angkatan Laut mengawal bangsa dari arah selatan.
Selain pasir putih yang menggoda, di Pantai Bo’a juga ada atol. Di bukit inipun sudah ada orang "bule" membangun penginapan di tengah hutan dan jika tertarik, bisa menyeberang ke Pulau Ndana, di sana ada banyak rusa Timor yang dilindungi, sekaligus menjadi markas TNI AL mengawal bangsa.
Pengunjung juga bisa melanjutkan petualangan ke Oeseli, yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari Bo’a. Di sepanjang jalan menuju Oeseli itu, dijumpai banyak bukit karang yang ditumbuhi pohon kerdil, sehingga tampak seperti taman bonsai, hingga akhirnya menjumpai pantai Oeseli yang memiliki sebuah gerbang besar dari bukit batu cadas.
Bukit batu cadas itu, membentuk sebuah gerbang besar untuk mengintip wilayah selatan. Di seberang selatan Oeseli tampak Pulau Ndana yang segar menghijau. Pulau Ndana, adalah pulau paling selatan Indonesia, jaraknya hanya 70 mil dari gugusan Pulau Pasir, teritori Australia.
Di Oeseli, hutan batu karang yang berjejer di sepanjang pantai, kabarnya menjadi tempat kaum muda Rote menghabiskan akhir pekan atau mengisi masa liburan. "Di Rote banyak sekali tempat indah, sayang tempat-tempat ini jauh dari Bali," kata anggota DPRD NTT dari Rote, Somy Pandie.
Pemandangan indah, tak hanya di Ba’a, Batu Termanu, Nembrala, Pantai Bo’a dan Oeseli, tetapi masih banyak tempat lain, baik di pantai selatan maupun utara.
Seorang warga Kota Kupang, Stef Taluta, menyatakan pantai indah itu adalah anugerah terpendam di pulau Rote. Jika Rote ini letaknya di dekat Bali, pasti turis asing akan saling berebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar