Angelina Jolie terlihat ceria dan effortlessly beautiful ketika
mengajak keenam anaknya berjalan-jalan. Victoria Beckham pun tampak
menakjubkan ketika menggendong Harper, puteri bungsunya, kemana-mana
tanpa dibantu oleh satu pun nanny. Benarkah itu semua hanya akting demi mendapatkan image yang baik?
Angelina Jolie
Pernah terbersit pertanyaan bagaimana caranya
Angelina Jolie mengurus dan menjaga keenam anaknya seorang diri saat
sedang berjalan-jalan santai? Jangan terlalu percaya dengan yang
terlihat di foto, karena pada kenyataannya Jolie sebenarnya tak pernah
keluar rumah tanpa pengawalan nanny. Nanny yang dipekerjakan
oleh Jolie dan Brad Pitt memang bukan pengasuh biasa, karena mereka
telah dilatih dan berpengalaman untuk tak terlihat. Menurut ulasan
tentangHollywood Moms dalam majalah “OK!” edisi Juli 2012 lalu, nannyyang
berjumlah lebih dari dua orang tersebut akan dengan sigap dan awas
ketika tahu ada paparazzi di sekitar mereka, karena mereka akan segera
bersembunyi, sehingga foto yang tertangkap adalah hanya Jolie yang
terlihat bersama anak-anaknya. Tentu saja, “keahlian”nanny ala kelas A list ini berhubungan erat dengan image, karena kebanyakan dari para selebriti Hollywood tersebut ingin terlihat dan dikenal sebagai world’s best mom.
Anggapan ini lalu dibenarkan oleh Marva Soogrim, salah satu supernanny yang pernah menangani klien kelas atas semacam Reese Witherspoon, Julia Roberts, Courtney Cox, dan banyak lagi. Menurutnya, supernannymemang kebutuhan utama untuk para Hollywood moms,
karena menjadi ibu akan sangat berbeda tekanan dan keadaannya ketika
seterkenal para selebriti Hollywood tersebut. Penilaian, komentar,
hingga kritik keras dari para fans dan banyak ahli tentang gaya mengasuh
anak adalah hal potensial untuk diutak-atik, termasuk bagaimana cara
mereka mengatur waktu antara karier di dunia hiburan dan mengasuh anak.
Itulah sebabnya, ketika Jolie dan teman-teman selebritinya memiliki
waktu kosong dan bisa pergi berbelanja atau berjalan-jalan ke area
publik, supernanny diwajibkan untuk ikut, namun harus bisa tak terlihat.
Victoria Beckham
Supernanny memang salah satu alat untuk
menciptakan pencitraan “ibu yang baik” bagi figur sibuk dan terkenal
seperti Angelina dan Victoria Beckham. Di kasus Victoria, mantan
penyanyi tersebut memperkerjakannanny dengan seenaknya. Kabarnya, Victoria adalah seorang control freak yang dengan semena-mena menyuruh nanny keempat
anaknya untuk memasak dan membersihkan rumah dari pagi hari hingga
tengah malam. Keadaan semakin buruk karena Jackie, ibu dari Victoria,
seringkali juga ikut campur dalam urusan rumah tangga dan menyuruh sang nanny untuk mengerjakan banyak tugas. Masalah nanny pun pernah menyeret nama Victoria Beckham ke meja hijau di tahun 2005 ketika Abbie Gibson, mantan nanny-nya,
menjual cerita kepada sebuah surat kabar Inggris bahwa pernikahan
Victoria dan David berada di ambang perceraian berdasarkan hasil
pengamatannya selama bekerja untuk pasangan tersebut. Perkara itu lalu
membuat Victoria berujar kalau ia kapok memperkerjakan nanny dan memilih mengasuh anaknya seorang diri sambil mengurus bisnis fashion-nya. “I schedule my work around my children,”
ujar Victoria pada suatu saat kepada media untuk membuktikan kalau ia
benar-benar seorang diri mengasuh anaknya tanpa bantuan nanny.
Miranda Kerr dan Gisele Bundchen
Selain masalah pengasuh, pilihan ibu selebriti
tentang cara melahirkan dan menyusui adalah topik hangat untuk
dibicarakan. Miranda Kerr dan Gisele Bundchen sontak menjadi “pejuang”
ASI ketika memiliki anak. Miranda mempublikasikan fotonya sedang
menyusui Flynn di sela-sela kesibukan modeling-nya.
Miranda juga dengan lantang menolak melahirkan dengan bantuan obat bius
karena ingin anaknya lahir ke dunia sebagai anak yang sehat tanpa
terkontaminasi obat-obatan apapun di awal kehidupannya. Sementara,
Gisele sontak langsung berubah peran sebagai konselor laktasi setelah
mengeluarkan pernyataan bernada tegas tentang menyusui. “Are you going to give chemical food to your child when they are so little?,”
tanya Gisele secara retorik. Ini semacam komedi sebenarnya, karena pada
dasarnya mereka tetaplah manekin berjalan yang punya nilai jual dan
newsworthy. Semasa lajang dulu, Miranda dan Gisele “mengomersialkan”
aset mereka, yaitu tubuh untuk keperluan modeling.
Kini, setelah memiliki anak, aset tersebut tak serta merta
ditinggalkan, karena payudara dan vagina mereka tetaplah jadi
perbincangan, hanya saja kini menyangkut tentang keberlangsungan hidup
seorang bayi.
Terlepas soal niat pencitraan atau bukan, masalah parenting memang menjadi hal yang lebih sensitif dan mudah untuk dikomentari ketimbang beberapa tahun lalu. “Difasilitasi” oleh social media dan
forum publik lainnya, berpendapat dan mengkritik untuk menjatuhkan
menjadi berbeda tipis karena banyaknya orang yang berkomentar panjang
lebar tanpa diminta. Tak hanya di Hollywood, para selebriti lokal pun
merasakan bagaimana kritisnya mata dan mulut ibu-ibu lain di luar sana
tentang pola pengasuhan anak mereka. Ambil contoh Marshanda yang
dihujani banyak komentar dan pertanyaan bernada judgemental ketika
mempublikasikan foto Sienna (2 bulan) yang dipakaikan popok ketika
sedang dijemur rutin di pagi hari. Belum lagi, rentetan pertanyaan
tentang cara melahirkan dan menyusui yang sempat dirasakan oleh Shanty,
Sarah Sechan, dan masih banyak lagi. Yes, fame sometimes hurts.
why pele
Tidak ada komentar:
Posting Komentar