Inilah pameran kontemporer tertua didunia, dimana beberapa seniman
dari seluruh dunia memamerkan karya-karya terbaik mereka di ajang ini.
memang banyak yang masih belum bisa merasakan nilai seni dari
karya-karya ini, tetapi jika anda melihat dengan seksama karya ini
memiliki arti masing-masing.
ada yang memberikan gambaran sebuah tempat kerja, ada yang menggambarkan kepemimpinan dan kepahlawanan dan masih banyak lagi.
berikut adalah gambar-gambar yang sangat mengesankan jika dilihat dengan kacamata seni.
Venice Biennale, yang seringkali disebut sebagai Olimpiade Seni
Kontemporer menampilkan karya dari 88 negara. Karya-karya seni ini
ditampilkan di berbagai lokasi yang tersebar di kota terapung, Venesia.
Melalui karya-karyanya, negara yang turut serta ingin
menyampaikan seperti apa negara mereka dan bagaimana kesan negara lain
terhadap mereka. Spanyol yang sedang dilanda krisis misalnya menampilkan
beberapa ruangan yang penuh dengan puing-puing karya seniman asal
Zaragoza, Lara Almarcegui.
Oligarki Rusia menjadi tema presentasi seniman Rusia, Vanima
Zakharov. Pengunjung harus memakai payung untuk melindungi mereka dari
'hujan koin'.
Seniman asal Boston, Sarah Sze ingin menunjukkan tantangan bagi
berbagai peraturan yang berlaku di tengah dunia yang kacau balau.
Paviliun Inggris diserahkan kepada pemenang penghargaan seni
bergengsi Turner, Jeremy Deller yang merancang karya antikemapanan yang
agresif. Karya Deller yang berjudul 'English Magic' dipamerkan di enam
ruangan dan dibuka dengan lukisan dinding raksasa bergambar seekor elang
menggenggam mobil Range Rover merah dengan cakarnya.
Instalasi seni karya Alfredo Jaar dari Cile berjudul 'Venezia
Venezia' yang terkesan nyata bertujuan menyampaikan bahwa kebudayaan
dapat disuguhkan sepenuhnya di panggung internasional.
Seniman Jepang, Koki Tanaka memamerkan karya berjudul 'Abstract
Speaking' tentang bagaimana orang-orang menceritakan keraguan dan
tindakan kolektif.
Seniman yang terpilih mewakili Lebanon, Akram Zaatari
menggabungkan materi arsip radio, televisi, dan fotografi dengan narasi
pribadinya untuk menguji sirkulasi ideologis dan geografis dalam konteks
Timur Tengah.
Di paviliun Venezuela karya seni berjudul 'Urban art: An
aesthetics of subversion' memamerkan grafis seni jalanan dalam bentuk
formal yang merefleksikan tata ruang kota abad 21.
# TWM | BBC.co.uk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar