Senin, 03 Juni 2013

Inilah Mahakarya Kontemporer di Pameran Seni Tertua di Dunia. (foto)

Inilah pameran kontemporer tertua didunia, dimana beberapa seniman dari seluruh dunia memamerkan karya-karya terbaik mereka di ajang ini.
memang banyak yang masih belum bisa merasakan nilai seni dari karya-karya ini, tetapi jika anda melihat dengan seksama karya ini memiliki arti masing-masing.
ada yang memberikan gambaran sebuah tempat kerja, ada yang menggambarkan kepemimpinan dan kepahlawanan dan masih banyak lagi.
berikut adalah gambar-gambar yang sangat mengesankan jika dilihat dengan kacamata seni.
 

Venice Biennale, yang seringkali disebut sebagai Olimpiade Seni Kontemporer menampilkan karya dari 88 negara. Karya-karya seni ini ditampilkan di berbagai lokasi yang tersebar di kota terapung, Venesia.


Melalui karya-karyanya, negara yang turut serta ingin menyampaikan seperti apa negara mereka dan bagaimana kesan negara lain terhadap mereka. Spanyol yang sedang dilanda krisis misalnya menampilkan beberapa ruangan yang penuh dengan puing-puing karya seniman asal Zaragoza, Lara Almarcegui.


Oligarki Rusia menjadi tema presentasi seniman Rusia, Vanima Zakharov. Pengunjung harus memakai payung untuk melindungi mereka dari 'hujan koin'.


Seniman asal Boston, Sarah Sze ingin menunjukkan tantangan bagi berbagai peraturan yang berlaku di tengah dunia yang kacau balau.


Paviliun Inggris diserahkan kepada pemenang penghargaan seni bergengsi Turner, Jeremy Deller yang merancang karya antikemapanan yang agresif. Karya Deller yang berjudul 'English Magic' dipamerkan di enam ruangan dan dibuka dengan lukisan dinding raksasa bergambar seekor elang menggenggam mobil Range Rover merah dengan cakarnya.



Instalasi seni karya Alfredo Jaar dari Cile berjudul 'Venezia Venezia' yang terkesan nyata bertujuan menyampaikan bahwa kebudayaan dapat disuguhkan sepenuhnya di panggung internasional.


Seniman Jepang, Koki Tanaka memamerkan karya berjudul 'Abstract Speaking' tentang bagaimana orang-orang menceritakan keraguan dan tindakan kolektif.



Seniman yang terpilih mewakili Lebanon, Akram Zaatari menggabungkan materi arsip radio, televisi, dan fotografi dengan narasi pribadinya untuk menguji sirkulasi ideologis dan geografis dalam konteks Timur Tengah.



Di paviliun Venezuela karya seni berjudul 'Urban art: An aesthetics of subversion' memamerkan grafis seni jalanan dalam bentuk formal yang merefleksikan tata ruang kota abad 21.

# TWM | BBC.co.uk

Tidak ada komentar: