Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan
jutaan anak di seluruh dunia melakukan pekerjaan rumah tangga yang
sering kali berbahaya dan berada di ambang perbudakan.
Oleh karena itu Organisasi Buruh Internasional menyerukan perlunya peraturan internasional untuk menghapus buruh anak di lingkungan rumah tangga.
"Kita memerlukan kerangka hukum kuat untuk secara jelas mengidentifikasi, mencegah dan memberantas buruh anak di lingkungan rumah tangga, dan untuk menyediakan kondisi kerja memadai kepada remaja ketika mereka boleh bekerja secara sah," kata seorang pejabat ILO, Constance Thomas.
"Anak bekerja, tetapi tidak dianggap sebagai pekerja, dan meskipun ia tinggal di lingkungan rumah tangga, ia tidak diperlakukan sebagaimana layaknya anggota keluarga." ILO.
Fenomena pekerja anak di lingkungan rumah tangga terselubung sehingga mereka rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan.
"Anak bekerja, tetapi tidak dianggap sebagai pekerja, dan meskipun ia tinggal di lingkungan rumah tangga, ia tidak diperlakukan sebagaimana layaknya anggota keluarga," laporan ILO.
Wartawan BBC di Jenewa, Imogen Foulkes, melaporkan sekitar 71% dari 10,5 juta pekerja anak di seluruh dunia adalah anak perempuan.
Di antara pekerjaan yang dilakukan pekerja anak di rumah tangga adalah membersihkan rumah, memasak, merawat halaman, mengambil air dari mata air, merawat anak atau orang tua.
Mereka, lapor Imogen Foulkes, masih berusia di bawah 14 tahun, tidak dibayar atau pekerja dengan kondisi tidak memadai dan tidak mempunyai akses pendidikan.
Sebagian pekerja anak tidak mempunyai akses pendidikan dan tidak menerima gaji. (ilustrasi)
# TWM | BBC.co.uk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar