Dalam laporan di jurnal Energy and Environmental Science edisi September, Xudong Wang dan Chengliang Sun membahas efek piezoelectric pada bahan tersebut. Mereka menyatakan bahwa muatan listrik bisa dikumpulkan layaknya baterai jika terjadi tekanan mekanik pada bahan khusus polyvinylidene fluoride (PVDF).
"Pada dasarnya kami memanen energi mekanik dari sistem biologi," Wang menjelaskan.
Udara yang mengalir melalui sistem pernapasan manusia umumnya melaju pada kecepatan 2 meter per detik. Riset mereka menunjukkan aliran udara berkecepatan rendah sekalipun bisa menghasilkan getaran asalkan bahan yang dilaluinya amat tipis.
Daya yang dihasilkan lewat getaran itu relatif kecil, cuma beberapa mikrowatt, namun energi itu cukup besar untuk menghidupkan sensor atau implan tertentu pada wajah. Temuan ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan teknologi nano.
Pada saat ini, teknologi nano memungkinkan peneliti membuat perangkat elektronik berukuran mini yang bisa dipakai sebagai pemantau aktivitas biologis tubuh, semisal produksi glukosa tubuh. Perangkat mini ini hanya membutuhkan energi kecil untuk beroperasi dan bisa dipenuhi oleh pita supertipis bikinan Wang.
Untuk membuat pita tipis ini, Wang memanfaatkan proses "penggoresan ion" pada bahan tipis sehingga membangkitkan efek piezoelectric. Beberapa perbaikan lebih jauh bisa dilakukan agar ketebalan pita bisa diatur hingga tingkat submikron.
Selain aliran pernapasan, peneliti membidik kemungkinan penggunaan energi tubuh yang terbuang melalui aliran darah, gerak, hingga panas tubuh. Gerak mekanis yang konstan ini akan menjadi sumber tenaga yang tak pernah habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar