Tanaman buah delima (Punica granatum) merupakan tanaman semak Asia, spesies dari Pulau Socarta. Meskipun diperkirakan berasal dari Iran, budidaya delima lebih banyak berkembang di daerah Timur Tengah, Arab Saudi, Afganistan dan India, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini mengalami perkembangan pesat ketika dibudidayakan di Prancis. Karena bijinya sangat banyak, mencapai 800 biji/buah, orang Prancis menyebutnya sebagai pome garnete, atau apel berbiji. Dari cerita inilah delima sekarang memiliki nama populer sebagai wild pomegranat.
Nama-nama
Delima mempunyai nama berbeda di beberapa daerah di Indonesia, antara lain disebut delima oleh Melayu di Sumatera, glima (Aceh), glineu mekah (Gayo), dhalima (Madura), gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), teliman (Sasak), lele kase dan rumu (Timor).
Syarat Tumbuh
Tanaman delima sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Ada tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Daerah yang baik untuk pertumbuhannya adalah daerah tropika yang musim kemaraunya panjang dan panas dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Akan tetapi banyak juga dijumpai di dataran rendah seperti di Jakarta.
Selain dengan biji, delima diperbanyak dengan stek, tunas akar, dan cangkok. Kadang-kadang orang menggunakan cara runduk, atau sambungan untuk memperbanyak pohonnya. Namun untuk menjadi tanaman varietas unggul hanya dapat diperbanyak dengan pemangkasan batang tanaman sepanjang 25 – 30 cm, yang kemudian dapat ditanam dalam tanah terbuka.Delima pada umumnya tumbuh di berbagai lahan dan jenis cuaca, namun buah yang bermutu baik, hanya dapat dipanen bila saat itu udara hangat dan kering.
Ciri Tanaman
Tanaman delima berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 25 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daunnya bertangkai berbentuk bulat telur memanjang, mengkilat dan berukuran kecil. Bunga 1-5 kuntum, muncul di ujung percabangan dan di ketiak daun teratas, berwarna merah atau putih kekuningan, tapi ada juga berwarna ungu kehitaman.
Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 512 cm, warnanya merah mengkilap, kekuningan, putih, coklat kemerah-merahan atau ungu kehitaman, bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih, rasanya asam manis segar. Tumbuhan ini berbuah sepanjang tahun.
Manfaat dan Khasiat
Pome atau delima sering ditanam sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya yang dapat dimakan. Buah delima dapat dimakan dalam keadaan segar, sebagai campuran rujak buah, salad buah, jus atau sari buah. Untuk membuat jus delima sebaiknya diminum dengan bijinya karena di dalam biji banyak terkandung senyawa polifenol.
Di Asia, sari buahnya juga dikentalkan menjadi suatu sirup yang digunakan sebagai saus. Di Mesir buah ini dijadikan semacam minuman anggur, sirup, dan sari buah. Dalam satu gelas sari delima lebih banyak kandungan antioksidannya dibandingkan dengan satu gelas red wine, green tea atau orange juice. Di Amerika, produk sari buah delima yang dikenal sebagai pom wonderful menjadi tren minuman kesehatan terkini.
Minuman sari buah delima dikenal sebagai sari buah sehat, tinggi khasiatnya. Sari buah delima tinggi kandungan ion kalium (potasium), vitamin A, C dan E serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat dimakan, kandungan kalium per 100 gram (259 mg/gr), energi 63 kal, 30 mg vitamin C. Komponen ini dianggap sangat penting bagi kesehatan jantung (Time, Desember 2003).
Sari buah delima juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kangker prostat. Antioksidan yang terkandung didalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh kolesterol.
Bahkan kandungan antioksidan dalam buah delima jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada wine atau teh hijau. Peneliti dari Vanderbilt University Medical Center menemukan bahwa orang yang meminum jus 3 kali atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.
Berdasarkan laporan yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition (2003), seorang yang minum 200 cc per hari selama satu minggu berturut-turut akan meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar 9 persen. Namun perlu diperhatikan juga bahwa antioksidan ini dapat berfungsi secara maksimal jika kita juga menjaga pola hidup dengan baik.
Selain lezat rasanya, ternyata buah ini dapat bermanfaat untuk membersihkan mulut, mencegah plak pada gigi, serta mengatasi bau mulut karena mengandung antibacterial. Caranya yaitu dengan berkumur dengan jus buah delima. Buah ini juga bermanfaat dalam menjaga pencernaan. Tanin yang terkandung dalam buah pome/delima berkhasiat sebagai astringen, yaitu menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare berkurang.
Memakan buah delima juga dapat mengurangi derita radang tenggorokan dan membeningkan suara yang serak akibat tenggorokan yang kering. Selain itu, zat tanin yang terkandung dalam buah delima mampu mengusir cacing dalam perut. Cara ini dianggap efektif untuk mengeluarkan cacing dalam perut melalui buang air besar yang banyak dilakukan oleh penduduk Mesir dan Vietnam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar