Upaya
untuk mengubah bentuk tubuh rupanya memang sudah sangat lazim dilakukan
oleh manusia seperti tattoo, implan silikon dan lain sebagainya. Apapun
yang dilakukan untuk mengubah bentuk tubuh dari yang semestinya bukan
berarti tanpa resiko yang menyertainya. kita sering mendengar berita
atau melihat secara langsung tentang efek samping yang di derita oleh
seseorang sebagai akibat dari upaya merubah pemberian Tuhan ini.
Posting
saya kali ini akan mengangkat tema tentang hal serupa yang di lakukan
oleh saudara-saudara kita di Jepang dalam upayanya untuk merubah anggota
tubuh mereka. Namun kali ini mereka melakukannya dengan cara yang
sangat extrim dan menggunakan bahan yang sebetulnya berbahaya bagi tubuh
jika di gunakan secara berlebihan. Mereka melakukan implanisasi dengan
menggunakan bahan kimia Natrium Klorida yang di injjeksikan di bawah
kulit baik pada wajah, lengan atau dimana saja. Idenya adalah menambah
ukuran dari anggota tubuh dengan menggunakan bahan ini, hingga
mengembang seperti bengkak. Dan ini merubakan hal yang sangat mengerikan
dan menjijikkan.
Dari
sumber yang saya terima bahkan mereka melakukannya pada klitoris dengan
cara menyuntikkannya pada daerah tersebut, hasilnya sungguh mengejutkan
klitorisnya jadi membesar bahkan di katakan sampai menyerupai telinga
gajah yang sangat lebar. Sayang sekali sumber tersebut tidak memberikan
fotonya kepada saya karena berbagai alasan.
Apapun
alasannya, upaya merubah bentuk tubuh dari yang semestinya demi
kesenangan dan tanpa alasan yang tepat, pasti akan menimbulkan dampak
bagi para pelakunya. Apa yang ada di tubuh kita telah di ciptakan dengan
struktur yang seimbang dan sudah di sesuaikan dengan apa yang kita
butuhkan. Jadi jangan coba-coba merubahnya, jika tidak ingin di katakan Tuhan akan marah kepada kita, yakinlah hukum alam yang akan mengeksekusi kita.
Mengenai
bahaya penggunaan Natrium Klorida yang di gunakan secara berlebihan,
anda dapat membaca artikel di bawah foto-foto ini yang saya cuplik dari
harian kompas.
Garam
merupakan salah satu bumbu perasa yang paling digemari. Tak heran bila
hampir setiap menu masakan terkandung garam di dalamnya. Garam sendiri
adalah suatu mineral yang terdiri dari natrium klorida (40 persen
natrium dan 60 persen klorida). Garam penting bagi tubuh, tetapi bukan
berarti garam harus dikonsumsi secara berlebih.
Mengapa tubuh perlu garam
Ion
natrium klorida dibutuhkan oleh tubuh, dalam jumlah kecil, untuk
mengatur kandungan air di dalamnya. Natrium tidak hanya dibutuhkan untuk
membantu menjaga keseimbangan cairan dala tubuh, tetapi juga untuk
membantu dalam transmisi impuls saraf ke otak. Selain itu, natrium, juga
berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot kita. Karena natrium dapat
menarik cairan seperti magnet, asupan garam berlebih akan menyebabkan
retensi (penahanan) air berlebih di tubuh.
Bahaya garam berlebih
Terlalu
banyak mengasup mineral dapat membahayakan fungsi tubuh. Penggunaan
garam berlebih dapat meningkatkan jumlah sodium di dalam tubuh dan hal
ini dapat memberikan efek yang serius untuk kesehatan. Meskipun garam
digunakan untuk mengobati masalah seperti dysautonomia -penyakit atau
kerusakan sistem saraf otonom, tetapi jika berlebih dapat menyebabkan
beberapa gangguan kesehatan seperti yang terdapat dibawah ini :
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi) :
Asupan garam yang tinggi diketahui dapat meningkatkan tekanan darah,
dimana diketahui menyebabkan beberapa penyakit serius sperti penyakit
jantung, parlysis, dan struk. Fakta ini telah dibuktikan oleh penelitian
INTERSALT melibatkan lebih dari 10.000 orang pada 52 pusat studi,
meskipun efeknya (penyakit) berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya.
Bukti
lainnya dari hubungan antara tekanan darah tinggi dengan asupan garam
tinggi ditemukan dalam rekam medis sejak tahun 1994. Orang-orang dari
seluruh bagian muka bumi dengan segala usia dapat dipengaruhi oleh
perubahan dalam asupan garam mereka.
2. Penyakit kardiovaskuler :
Para peneliti yang bekerja dalam sebuah penelitian besar yang dilakukan
pada 2007 menemukan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi yang
normal mendapat keuntungan secara signifikan dengan mengurangi asupan
garam mereka, oleh karena itu risiko mereka menderita penyakit
kardiovaskuler menurun hingga 25 persen untuk 10 hingga 15 tahun
mendatang. Kemungkinan mereka meninggal akibat penyakit kardiovaskuler
pun juga turun sebanyak 20 persen.
3. Stroke : Mereka
yang mengonsumsi sedikit garam kurang rentan untuk mengidap stroke.
Bahkan, penelitian menyebutkan, mengurangi satu gram asupan garam dapat
menekan risiko mengalami stroke hingga seperenam. Jika dikurangi dua
gram, risiko menurun hingga sepertiga, dan jika dikurangi tiga gram,
kemungkinan terkena stroke berkurang hingga setengahnya.
4. Hipertrofi ventrikel kiri dan pembengkakan hantung :
Beberapa orang tidak mengalami hipertensi meski mengasup garam dalam
jumlah tinggi. Tetapi, rekam medis menunjukkan, orang-orang tersebut
mengalami hipertrofi ventrikel kiri atau pembesaran jaringan otot yang
membuat dinding pada ruang pompa utama jantung dimana dapat mempertinggi
risiko penyakit kardiovaskuler.
5. Retensi cairan : Jumlah
natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan dalam tubuh Jika Anda
mengkonsumsi terlalu banyak garam, ginjal akan kesulitan mengeliminasi
kelebihan garam dan tubuh Anda akan menahan cairan, yang kadang-kadang
menyebabkan pembengkakan di sekitar jantung. Dokter menyarankan
pengurangan asupan garam sebagai pengobatan untuk pembengkakan.
6. Sistem pencernaan makanan :
Asupan garam yang tinggi dapat mempengaruhi sistem pencernaan dalam tiga cara :
•
Ulkus (luka) lambung dan duodenum : Menurut American Society for
Microbiology Conference, garam berinteraksi dengan bakteri Helicobacter
pylori (H pylori) dan menyebabkan ulkus (luka) pada perut dan duodenum.
Bakteri ini (H pylori) umum ditemukan pada banyak orang, dimana yang
memilikinya tidak menunjukkan gejala. Bakteri H pyori diketahui
menyebabkan 80 sampai 90 persen dari semua kasus ulkus lambung dan
duodenum. Maka dari itu, membatasi asupan garam merupakan hal yang baik
untuk mencegah terbentuknya ulkus yang disebabkan karena mengkonsumsi
garam berlebih.
•
Kanker : Kanker perut dan kanker lambung berkaitan dengan tingginya
sodium di dalam tubuh. Bukti untuk hal ini ditemukan di Jepang, dimana
konsumsi garam di kalangan masyarakat relatif tinggi.
•
Penurunan Pepsin : Pepsin merupakan enzim pencernaan, dan asupan
garam yang berlebih menurunkan jumlah pepsin dalam tubuh. Hal ini dapat
mempengaruhi sistem pencernaan, meningkatkan tingkat keasaman dan
menyebabkan diare. Sebagai contoh, ketika Anda menambahkan garam ke
dalam dadih, hal ini menyebabkan terjadinya fermentasi dan membentuk
asam dalam perut, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pencernaan.
7. Permasalahan rambut : Mengkonsumsi garam terlalu banyak dapat menyebabkan masalah seperti rambut beruban dan rontok.
8. Peningkatan sekresi air empedu : Ketika
kita menyantap makanan yang mengandung garam tinggi, sekresi air empedu
akan meningkat, yang mana dapat meningkatkan densitas darah sehingga
menurunkan vitalitas. Hal ini juga dapat menyebabkan bibir menjadi
kering dan berdarah. Dokter menyarankan untuk mengurangi asupan garam
kepada mereka yang mengalami masalah dengan kulit.
9. Osteoporosis : Kelebihan
garam mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh, sehingga dapt
menyebabkan terjadinya osteoporosis. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan pada wanita pascamenopause ditemukan bahwa wanita mengonsumsi
garam dalam jumlah tinggi lebih banyak kehilangan mineral tulang lebih
banyak dibanding dengan mereka yang tidak--mengkonsumsi garam berlebih.
10. Kematian : Mengasup
garam dengan dosis tinggi dalam waktu singkat bisa berakibat fatal.
Jika seseorang mengkonsumsi satu gram garam per kilogram berat badannya,
hal ini dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan nyawanya.
Kebutuhan
asupan garam seseorang berbeda-beda. Direkomendasikan untuk mengasup
natrium sebanyak 1.500 mg hingga 2.300 mg perhari, tergantung dari usia
atau kondisi kesehatan yang dimiliki (seperti diabetes, tekanan darah
tinggi atau penyakit ginjal kronik).
Badan
Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan asupan natrium setiap orang adalah
sebanyak satu sendok teh atau sekitar 2,323 mg natrium atau 5 gram garam
setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar