Isu
lingkungan merupakan isu yang belakangan ini marak dan amat sensitif
oleh karena bumi tempat kita tinggal telah banyak mengalami kerusakan
sehingga mengurangi daya dukung bagi kehidupan manusia.
Negara yang tidak memelihara kelestarian lingkungan biasanya akan banyak didemonstrasi oleh lembaga-lembaga pecinta lingkungan internasional seperti Greenpeace , dimana protes yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat internasional tersebut sering membuat gerah para pemerintah setempat.
Nah, China, salah satu negara yang kerapkali dikecam karena isu HAM (hak asasi manusia) juga mendapat kecaman dari para aktivis penggiat kelestarian lingkungan karena kemajuan industri di negara tirai bambu ini kerap mengabaikan kelestarian lingkungan. Banyak industri yang berkembang pesat di China menyebabkan polusi sehingga menurunkan tingkat daya dukung bagi kehidupan.
Salah satu dampaknya adsalah, rendahnya kualitas udara. Kualitas udara ini juga berdampak bagi iklim atau cuaca yang ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin). Musim panasd di China kini, sudah dirasa terlalu panas sehingga banyak vegetasi (tumbuhan-tumbuhan) yang meranggas atau layu.
Pemerintah China mempunyai cara jitu untuk memanipulasi agar lingkungan hidup di wilayahnya terlihat lestari dan terkesan baik. Pemerintah wilayah Chengdu “tertangkap basah” menyemprot tumbuhan-tumbuhan di wilayahnya dengan semprotan spray zat pewarna hijau agar tumbuhan-tumbuhan tersebut nampak subur dan hijau.
Banyak orang awam yang apabila baru pertama kali berkunjung kesana akan terkagum-kagum betapa subur dan hijaunya wilayah ini. Namun bagi yang teliti pasti akan bisa mendapati kejanggalan ini melalui sisa-sisa semprotan yang berceceran atau terkena/secara tak sengaja menyemprot benda lain.
Apakah itu beracun? Pemerintah setempat menyatakan bahwa itu aman dan semuanya tidak mengandung racun. Dan warna semprotan tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 14 minggu.
Jadi setiap 14 minggu harus dilakukan penyemprotan ulang agar tetap terlihat subur. Benar-benar solusi jangka pendek yang cerdik, bukan?
(What’s On Xiamen, Stomp)
Negara yang tidak memelihara kelestarian lingkungan biasanya akan banyak didemonstrasi oleh lembaga-lembaga pecinta lingkungan internasional seperti Greenpeace , dimana protes yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat internasional tersebut sering membuat gerah para pemerintah setempat.
Petugas dinas pertamanan setempat "tertangkap basah" sedang menyemprot rerumputan yang kering
Nah, China, salah satu negara yang kerapkali dikecam karena isu HAM (hak asasi manusia) juga mendapat kecaman dari para aktivis penggiat kelestarian lingkungan karena kemajuan industri di negara tirai bambu ini kerap mengabaikan kelestarian lingkungan. Banyak industri yang berkembang pesat di China menyebabkan polusi sehingga menurunkan tingkat daya dukung bagi kehidupan.
Salah satu dampaknya adsalah, rendahnya kualitas udara. Kualitas udara ini juga berdampak bagi iklim atau cuaca yang ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin). Musim panasd di China kini, sudah dirasa terlalu panas sehingga banyak vegetasi (tumbuhan-tumbuhan) yang meranggas atau layu.
Pemerintah China mempunyai cara jitu untuk memanipulasi agar lingkungan hidup di wilayahnya terlihat lestari dan terkesan baik. Pemerintah wilayah Chengdu “tertangkap basah” menyemprot tumbuhan-tumbuhan di wilayahnya dengan semprotan spray zat pewarna hijau agar tumbuhan-tumbuhan tersebut nampak subur dan hijau.
Suatu cara yang cerdik dan sedikit licik
Banyak orang awam yang apabila baru pertama kali berkunjung kesana akan terkagum-kagum betapa subur dan hijaunya wilayah ini. Namun bagi yang teliti pasti akan bisa mendapati kejanggalan ini melalui sisa-sisa semprotan yang berceceran atau terkena/secara tak sengaja menyemprot benda lain.
Zat warna hijau yang tercecer di penutup saluran air ini menandakan bahwa rumput disitu aslinya kering
Apakah itu beracun? Pemerintah setempat menyatakan bahwa itu aman dan semuanya tidak mengandung racun. Dan warna semprotan tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 14 minggu.
Tenang saja, walau berbekas dia tidak beracun dan bisa hilang dengan sendirinya
Jadi setiap 14 minggu harus dilakukan penyemprotan ulang agar tetap terlihat subur. Benar-benar solusi jangka pendek yang cerdik, bukan?
(What’s On Xiamen, Stomp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar