Mesir kuno memang dipenuhi oleh mitologi-mitologi. karena mesir kuno penganut Politheis (pada masa pharaoh), atau berdewa banyak.
Eye of Horus
Dewa paling tinggi pada mitologi mesir kuno
adalah Horus, dewa berkepala burung yang berada di atas kekuasaan sang
Pharaoh. Horus juga disebut sebagai Ra, atau dewa Matahari. yang
memiliki kekuasaan tertinggi, sehingga jika ada orang berjalan dihadapan
patung nya, harus dengan langkah kaki kiri di depan sebagai lambang
mempersembahkan jantung.
Lalu selanjutnya adalah Anubis sang dewa
penghubung antar dunia sekarang dengan alam baka. Anubis digambarkan
selalu membawa benda seperti salib yang merupakan tongkat untuk
menghidupkan kembali sang mayat di alam baka.
Anubis sedang memegang salib nya yang berarti Ressurection
Anubis juga dikatakan sebagai dewa penjaga mumi dan pembuat mumi.
Anubis sedang melakukan mumifikasi
Dan
selanjutnya adalah Osiris, dewa orang mati. atau penjaga Underworld.
dia adalah Raja dari Orang mati pada alam baka.. juga Dewa dari genangan
dan Vegetasi. direpresentasikan sebagai sebuah mumi raja-pusat pemujaan
utama, Abydos.Osiris dilihat sebagai hakim agung mati.
Osiris
Ptah:
Pencipta-dewa Memphis, digambarkan sebagai seorang pria, mummiform,
mungkin awalnya sebagai patung dewa pelindung pengrajin; disamakan oleh
orang Yunani dengan Hephaestus.
Ptah
Ptah-seker-Osiris:
Composite dewa, menggabungkan dewa utama penciptaan, kematian, dan
setelah kehidupan; diwakili seperti Osiris sebagai raja mumi.
Ptah-seker-osiris
Nut
(Nuit): langit-dewi, istri Geb, dewa bumi; digambarkan sebagai seorang
wanita, tubuhnya yang telanjang melengkung membentuk lengkungan surga.
Nut yang berada di atas, dan Geb yang sedang berdiri.
Qadesh: Dewi asal Suriah, sering digambarkan sebagai seorang wanita berdiri di atas punggung singa.
Qadesh
Mereka para Mason, masih menganut paham mitologi mesir
ini, karena salah satu lambang lucifer. berada dalam sebuah piramid dan
bermata satu ( eye of horus ). Mereka yg terlanjur "nyaman" di dalam
"sistem" nya (NWO) terus berjuang membelanya, padahal, mereka sadar
bahwa itu membahayakan dirinya, namun kenyamanan telah membutakan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar